Sunday, July 12, 2015

Tips Jadi Dokter Spesialis lewat Beasiswa PPDS-LPDP

Sekolah di Program Pendidikan Dokter Spesialias atau biasa yang kita kenal sebagai PPDS boleh jadi masih menjadi incaran banyak dokter umum. Selain karena memfokuskan diri dalam minat yang berbeda-beda, PPDS seolah menjadi wadah pembelajaran kembali, bukti bahwa dunia kedokteran sebenarnya sangat luas dan dalam. Terkait suka dukanya masuk ke suatu PPDS tertentu di universitas tertentu bukan rahasia. Apalagi ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kita diterima atau tidak mulai dari faktor otak, keluarga, link, dan tentu saja yang terakhir pembiayaan.

Nah terkait pembiayaan, selama ini hanya dibagi menjadi dua, swadaya alias bayar sendiri (bisa dibayarin orang tua/suami/istri atau hasil menabung selama bekerja tahunan) dan kemitraan (dibayari oleh suatu lembaga entah RS/Univ tempat kita bekerja atau lembaga beasiswa seperti Kemenkes). Kenapa terkait pembiayaan ini penting karena PPDS bukanlah program yang setahun dua tahun selesai. Ada tahun-tahun panjang dimana para penguji tidak ingin siswanya putus di tengah jalan lantaran kendala biaya. Jadi tidak jarang dalam wawancara PPDS akan ditanyakan terkait hal ini.


Tidak berpanjang lebar, saya ingin berbagi sedikit kisah tentang beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

LPDP Jawaban Doa Panjang Saya

Jujur sudah lama saya berdoa agar LPDP membuka kuota khusus untuk sekolah dokter spesialis. Maklumlah beasiswa LPDP yang keren ini hanya membiayai S2-S3 baik dalam negeri maupun luar negeri dan juga tesis/disertasi. Setiap tahun walau bekerja di pedalaman, saya berusaha unutk update websitenya dan ternyata Tuhan mengabulkan doa saya. Hasil rutin membaca pengalaman rekan-rekan yang lolos LPDP walau bukan PPDS membuat saya makin bersemangat.


Tepat di 2014 LPDP membuka program khusus Beasiswa Spesialis Kedokteran. Dan berdasarkan tanggalan ujian LPDP, sejak periode bulan Juni 2014 telah dibuka hanya saja saya gagal menemukan nama rekan sejawat yang diterima di pengumuman LPDP selanjutnya. Wah jelas penasaran dong karena sebagai dokter kepo, penting untuk tahu siapa sejawat pertama yang berhasil mendapatkan beasiswa ini. Dan hasilnya nihil sehingga saya putuskan untuk mendaftar LPDP di periode September 2014. Hal ini lebih karena lokasi penempatan saya di Papua membuat saya dapat melalui jadwal di periode September. Lebih detailnya lagi jadwal LPDP dapat dilihat disini

Tulisan ini khusus hanya akan membahas bagaimana LPDP PPDS. Detail persayaratan dapat dibaca di webnya. Singkat cerita, penerima LPDP PPDS periode September 2014 yang hanya 14 orang dapat dilihat disini dari yang lolos wawancara sebanyak 21 orang.

LPDP Mencetak Pemimpin Masa Depan Berawal dari visi misi LPDP yang ingin mempersiapkan pemimpin masa depan dalam berbagai aspek, maka dikembangkanlah program beasiswa khusus PPDS. Selama ini jelas kita tahun dokter spesialis masih kurang jumlahnya untuk dapat memenuhi kebutuhan semua penduduk Indoensia. Belum lagi kenyataan bahwa dokter spesialis lebih tersebar di pulau Jawa dibandingkan luar Jawa. Program inovatif dari LPDP ini tentu saja membawa berkah apalagi bagi dokter umum yang secara finansial memang bermasalah. Seperti saya pribadi, mimpi menjadi spesialis anak yang lama terkubur akhirnya bangkit lagi setelah ada beasiswa ini. Tapi bukan hanya untuk yang secara pendanaan kurang mampu seperti saya, LPDP juga menjaring banyak dokter dengan idealisme membangun bangsa namun mampu pendanaan. Karena LPDP mencari PEMIMPIN maka Indonesia hari esok ditentukan saya yakini dari siapa yang hari ini berada dalam lingkaran LPDP dan dibantu mewujudkan mimpi-mimpinya oleh LPDP.

Dan inilah tipe umum yang dicari oleh LPDP:

Persyaratan Umum

1. WNI entah edang berada di negara mana tidak berpengaruh selagi WNI
2. Mempunyai jiwa kepemimpinan, integritas, idelaisme dan nasionalisme
3. Aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan
4. Bersedia menandatangani surat pernyataan taat hukum, dan segala hal lainnya terkait PPDS, atas kerja, mengabdi pada bangsa.

Sementara syarat khusus untuk LPDP PPDS sebagai berikut. Saran saya, patuhi syaratnya dan jangan bertanya apa yang sudah menjadi ketentuan wajib LPDP. Kalau merasa belum memenuhi syarat khusus, saran saya masih ada waktu untuk menambal sulam (kecuali terkait umur)

1. Usia maksimal saat wawancara LPDP adalah 35 tahun. Ini sesuai dengan bebrapa persyaratan umum di PPDS juga.
2. Minimal skor TOEFL ITP 500/iBT 61/IELTS 6.0/TOEIC 600 karena sistem pendaftaran online maka hal ini jika tidak terpenuhi akan membuat anda gagal lolos administrasi. Jadi harap dipatuhi dan tidak perlu ditanyakan apakah boleh toefl prediction etc
3. Memiliki STR jadi bagi dokter yang baru saja lulus internship tapi masih belum keluar STRnya, saran saya daftar LPDP hingga STR keluar
Minimal IPK gabungan 3.0 untuk sarjana dan profesi (ini juga akan dibuktikan dengan upload transkrip nilai Sked dan Dr secara online jadi harga mati)
4. Sanggup menyelesaikan masa studi PPDS sesuai masa studi yang berlaku (tentu saja untuk yang mau hamil-akan cuti hamil selama kuliah perlu mempertimbangkan hal-hal tertentu)


Tips and Triks Lolos LPDP PPDS

Jujur saya pribadi tidak punya tips atau triks khusus tapi jika boleh berbagi, keseluruhan syarat wajib LPDP sudah saya lakukan. Secara singkat, saya akan membahas hal terkait pertanyaan yang sering sekali diajukan ke saya beberapa bulan terakhir ini. Dan tulisan ini saya dedikasikan sebagai sarana berbagi karena minimnya informasi terkait pengalaman para dokter umum yang lolos LPDP PPDS.

1. Bagaimana caranya lolos LPDP

Ya jalani dulu administrasi di aplikasi online Yeah, LPDP itu uniknya adalah harus lolos ADMIN online dulu supaya bisa masuk ke tahap selanjutnya yaitu Wawancara. Karena dilakukan secara online mulai dari memasukkan semua data CV (sertifikasi seminar, perlombaan, dll detail bersama tanggalnya) maka saya secara khusus membutuhkan waktu sebulan untuk ini. Tentu saja saya nyicil setaip harinya dan berjibaku dengan sinyal dari Papua. Saya bermasalah ketika harus mengirimkan dokumen dimana LPDP meminta semua dalam bentuk PDF dan harus kurang dari 1 MB. Semua cara saya coba dan akhirnya ketemu cara lebih sederhana dengan memanfaatkan aplikasi pdf online. Nah, saran saya, niatkan benar-benar untuk bisa lolos di tahapan ADMIN karena tidak peduli PPDS kah, anda bersaing dengan seluruh pendaftar LPDP pada bulan itu. Banyak kisah kegagalan administrasi yang sifatnya bisa dihindari kalau kita berhati-hati. Jangan ragu bertanya kepada panitia jika ada yang anda rasa kurang di WEBSITEnya.

Menurut saya LPDP adalah tim yang sangat amat membantu terkait banyak hal. Contohnya ketika saya tidak menemukan kotak untuk upload salah satu pdf maka ketika dikonfirmasi, keesokannya kotak tersebut muncul di aplikasi online saya. Bagi saya, merasakan aplikasi beasiswa secara online itu lebih mendebarkan dibanding dengan beberapa aplikasi beasiswa yang pernah saya coba dengan mengirimkan berkas secara pos.

2. Saya bingung mengisi aplikasi online, cukup isilah data dengan benar dan jujur

Di tahap online awal akan akan isian kapan anda memulai kuliah berdasarkan perkiraan kapan anda akan masuk di PPDS. Isilah itu sesuai dengan perkiraan anda. Isin data lain terkait KTP, nomer KTP, nilai IPK dll juga harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak membuat anda gagal di administrasi. Karena dokumen yang dimasukkan online itu akan dicocokkan otomatis dengan pdf dokumen asli yang diupload juga. Isi dengan hati-hati. Kadang, ita tersandung bukan karena batu yang besar tapi hanya karena kerikil yang sering kali tidak terlihat. Misalnya saja anda salah memasukkan tanggal lahir dan beda dengan KTP yang anda upload, sistem akan menolak, dan gagal lolos admin. Sedih sekali. Saya berulang kali dalam sebulan itu mengkoreksi hasil pekerjaan online saya. Tidak terhitung berapa kali tapi yang pasti saya punya waktu khusus untuk LPDP. Mungkin ada juga rekan lain yang unik, mengisi dalam waktu mepet dan lolos, tapi demi keamanan, saya sarankan lebih teliti

3. Saya sibuk tidak sempat online, mendekati deadline boleh kah?

Kebanyakan kita entah kenapa lebih suka deadline tapi untuk LPDP, saya sudah berulang kali melihat di hari terakhir batas deadline biasnanya server akan shutdown alias mati karena terlalu banyak yang mengunjungi. Saya orang yang sudah kepo lama dengan LPDP jadi pergerakan websitenya kapan mati-kapan lancar jaya sudah diamati sejak jauh hari (niat banget...memang). Jadi saran saya, buatlah jadwal khusus yang dapat ditaati oleh anda sendiri kapan akan mengirimkan aplikasi tersebut. Saya sendiri memilih jalur aman, sebulan khusus untuk koreksi data terkait ketakutan saya online dari Papua, dan seminggu sebelum deadline sudah dikirimkan. Ada malah rekan yang sebulan sebelum deadline sudah mengirimkan tapi ada juga yang di hari terkahir tepat sebelum beberapa menit server down. Hua....drama :)

4. Pinjam dong contoh essay di aplikasi anda, saya buntu ide nih.

Saya akan senang hati mengkomentari tulisan yang anda buat untuk aplikasi di LPDP. Semua menjalani kisah mencari ide hingga berbentuk tulisan jadi anda yang paling tahu diri anda, gali lebih dalam apa yang ingin anda lakukan.

LPDP akan melihat visi misi hidup anda dari essay yang anda tulis yaitu terkait Peran untuk Bangsaku dan Sukses Terbesar dalam Hidupku. Kedua essay tersebut tentunya wajib anda tulis sesuai dengan pengalaman hidup dan saya pastikan, pengalaman unik anda yang akan membawa ada lolos ke tahap berikutnya. Apa yang membuat anda berbeda dan pantas dianugerahi beasiswa ini, anda harus menggalinya. Sebagai contoh, saya bekerja sebagai dokter di beberapa daerah pedalaman dan melihat masih banyak anak Indoenesia yang membutuhkan dokter anak terutama yang paham dalam penelitian malaria. Kemudian saya selaraskan dengan keinginan pentingnya saya menimba ilmu di PPDS Anak juga mengapa saya mengambil universitas tertentu. Secara tidak langsung essay ini adalah Motivation Letter yang penting. Tidak perlu khawatir, anda bebas menuliskan apa saja bahkan misal anda bekerja di kota besar sekalipun, anda pasti memiliki dreamland untuk mengabdikan diri ketika nantinya sudah lulus PPDS.

Terkait dengan Sukses Terbesar, anda juga bisa bercerita apa saja. Jika anda seorang istri/ibu/suami/ayah tentu akan menjadi tambahan unik. Jika anda belum berkeluarga, tentunya ada banyak kisah sukses. Tidak perlu bingung jika anda mendadak mempunyai banyak kisah sukses yang bisa dituliskan, anda tinggal memilahnya. Anda bisa google berkunjung ke website beberapa orang yang sukses alias lolos sebagai LPDPers. Pengalaman mereka jujur menjadi inspirasi saya, tidak bisa dituliskan satu persatu website yang sudah banyak sekali membantu saya dan berkomunikasi aktif, tapi semoga ini mewakili

5. Wah saya lolos admin, tahap selanjutnya bagaimana ya.

Selamat jika lolos admin, tapi jangan putus asa jika belum. Untuk yang lolos admin, biasanya akan mendapatkan kabar melalui SMS juga email. Tapi paling mendebarkan adalah menunggu surat sakti keluar ketika seluruh nama yang lolos admin diumumkan. Rasanya senang kalau melihat nama teman lainnya juga lolos. Bersia p-siap untuk tahapan selanjutnya yaitu wawancara. Jika belum lolos, jangan putus asa. Perbaiki aplikasi dan bisa langsung mendaftar lagi tuk periode selanjutnya.

6. Jurusan PPDS saya bukan program andalan, bagaimana?

Banyak pertanyaan muncul kalau ingin mengambil jurusan selain PPDS bedah, kandungan, anak, penyakit dalam atau anestesi, apa bisa? Jawabannya bisa saja. Selain di universitas yang ditentukan itu apa juga bisa? Nah kalau terkait universitas saran saya sesuaikan dengan univ yang sudah masuk kriteria dalam LPDP. Terkait jurusan lain seperti misalnya urologi, bedah saraf, dan sebagainya BEBAS tapi nantinya tetap akan dipertimbangkan oleh LPDP jika memang di daerah nantinya anda kembali bertugas memang tidak ada tenaga ahli tersebut. Ini dapat dijelaskan di essay berupa Rencana Kuliah.

7. Saya belum dapat LOA bagaimana?

Pertanyaan terkait LOA alis surat tanda diterima di PPDS tertentu ini tidak kalah banyaknya. Sebagian tidak percaya masa iya belum diterima PPDS tapi boleh mendapatkan beasiswa. Inilah uniknya LPDP. Selagi anda berada dalam jalur yang benar, anda diberikan kesempatan selama setahun setelah anda resmi lolos sebagai penerima beasiswa LPDP untuk mencari cara masuk ke PPDS yang anda inginkan. Tentu saja nanti rentetan pertanyaan lanjutannya akan mengarah apakah ada dana khusus sebelum masuk PPDS yang juga akan dibayarkan oleh LPDP. Tentu tidak ada. Segala hal terkait pengembangan skill seperti mengikuti seminar, workshop dan segala macam pelatihan itu menjadi tanggungan anda. LPDP hanya membayarkan ketika anda RESMI diterima menjadi PPDS. Jadi, jalan masih panjang yak.

Terkait dengan ini, maka pintar-pintarlah menentukan kapan anda akan mendaftarkan diri di LPDP dan kapan anda akan mengikuti ujian masuk PPDS. Tentu dengan plan bahwa belum tentu ketika ujian PPDS anda langsung diterima walau sudah mendapatkan surat LPDP menanggung semua biaya anda. Lagi-lagi banyak faktor yang menentukan lulus tidaknya PPDS.

Jangan sampai anda mendaftar LPDP bersamaan dengan ujian masuk PPDS karena nanti jika keduanya diterima anda akan bingung dan merepotkan banyak orang. Pasalnya, LPDP mempunyai jalur pelatihan yang wajib ditempuh dan tidak jarang bagi yang sudah aktif kuliah menjadi residen akan sulit untuk mengikuti hal tersebut. Jadi alangkah lebih baik jika anda LOLOS dulu LPDPnya baru setelahnya berjuang mati-matian masuk PPDSnya.

8. Saya baru PPDS semester satu, bisa ikut LPDP tidak ya?

Sebenarnya saya tidak kompeten menjawab ini tapi berdasarkan pengalaman dari rekan S2-S3 juga PPDS LPDP angkatan I ini bisa saya simpulkan bahwa LPDP mencari calon dokter spesialis, bukan yang sudah menjalani perkuliahan walau baru semester satu. Hal ini saya perkuat lagi bahwa dari angkatan 1-4 yang sudah berjalan (hingga Juli 2015 saya merevisi tulisan saya ini), semua yang diterima adalah yang baru akan menjalani PPDS bukan yang berada di semester awal sekalipun.

9. Saya lolos ke tahap wawancara, bagaimana tipsnya.

Selamat anda lolos ke tahap wawancara dan perlu diingat bahwa lokasi wawancara ini anda sendiri yang menentukan ketika mengisi aplikasi online. Jadi pertimbangkan dengan baik jangan sampai membebani panitia dengan berpindah lokasi. Ingatlah bahwa setiap periode ada ribuan aplikans jadi bersikap normal saja. Saya memilih lokasi di Yogya untuk wawancara. Ingat bahwa tidak penggantian uang transpor jadi pertimbangkan lokasi yang memang anda bisa datangi. Syukurlah walau berada di Papua saya dapat mengambil cuti untuk menjalani segala proses seleksi ini.

Wawancara boleh jadi bagian yang mendebarkan karena bisa jadi penguji anda non klinisi atau malah dokter spesialis sesuai jurusan anda. Persiapkan diri karena pertanyaan tidak akan jauh berbeda dengan essay dan aplikasi online yang anda isi. Bawa semua sertifikat asli dan sebagainya karena bisa jadi dibutuhkan. Saya pribadi selalu back up surat terkait rekomendasi dan izin kerja jika ditanyakan oleh para panelis.

Sekilas anda akan ditanya kenapa memilih jurusan spesialis itu, kenapa harus universitas itu, setelah lulus akan kembali kemana, ceritakan pengalaman organisasi dan pengabdian masyarakat, ceritakan secara singkat keluarga anda, hingga pertanyaan unik lainnya. Wawancara terkadang campur antara penggunaan bahasa ibu dengan bahasa inggris tetapi semua tergantung panelis. Biasanya ada tiga panelis, satu selalu psikolog sementara lainnya panelis ahli.

Yang saya ingat di bagian akhir wawancara saya ditanya apa yang akan saya lakukan jika gagal di LPDP dan spontan (saat itu sedang dalam wawancara bahasa inggris) saya jawab bahwa saya akan mendaftar lagi di LPDP kloter selanjutnya dan saya pastikan akan bertemu lagi dengan bapak ibu untuk diwawancarai seperti ini. Jawaban spontan ini mengundang tawa semua panelis dan saya lalu pamit salaman dengan pasrah. Setiap orang telah digariskan takdirnya masing-masing

10. Masa cuma wawancara aja, gampang banget tuh

Eit...wawancara bukan penentu satu-satunya karena akan ada LGD (Leadeship Group Discussion) alias diskusi yang dibagi perkelompok, acak, dan dinilai oleh tim independent. Saran saya karena diskusi itu terdiri dari banyak orang yang tidak kita kenal sebelumnya, please respect to others. Biasanya dalam kelompok akan memilih otomatis moderator dan notulen. Tidak perlu ngotot harus menjadi moderator. Jadi biasa saja tidak masalah karena kedudukannya sama. Toh saya waktu itu lebih banyak mendengarkan dan bicara sesekali saja (tapi kalimat penting). Jangan mendominasi dan panjang lebar karena artinya mengambil kesempatan rekan lainnya untuk berpendapat. Tidak perlu juga menjadi hero dengan melontarkan pendapat kunci dan menyanggah orang lain dengan mengeluarkan kalimat tajam misalnya "wah pendapat anda salah", "anda pesimis sekali memandang suatu masalah". Sepele memang tapi bagian ini berpengaruh penting. Bayangkan jika anda berhasil melewati tahap wawancara dengan senyum tapi ternyata gagal di bagian diskusi. Sedih sekali bukan.

Sebagai tambahan, mulai LPDP periode Juli 2015 ini akan ditambahkan penulisan essay on the spot yaitu ketika jeda antara LGD dengan wawancara. Keahlian kita dan keakuratan kita dalam membuat essay yang pernah diupload ketika mendaftar akan diuji ulang di sini. Tidak perlu khawatir, jika anda mengerjakan essay anda sendiri dan serius pasti anda bisa melewati ujian ini.

11. Setelah wawancara lalu apa?

Sama seperti LPDP tuk program lain maka akan ada tahap selanjutnya yaitu Pelatihan Kepimpinan yang biasanya berlangsung seminggu di Jakarta atau Yogyakarta. Ingat tidak ada juga penggantian transpor untuk ini. Pelatihan ini bagian paling penting karena setelahnya baru akan keluar hasil pengumuman apakah anda lolos di tahap akhir atau tidak. Mendebarkan memang tapi bagi anda yang masih terikat pekerjaan sejak awal akan diminta surat keterangan supaya ada kepastian anda bisa mengikuti pelatihan ini. Ingat jadwal ditentukan oleh LPDP dan sebisa mungkin kita yang menyesuaikan diri. Nanti di pelatihan anda akan bertemu dengan peserta 200 orang lainnya dari berbagai program dan berbagai usia juga. Saat menuliskan ini saya masih menunggu jadwal pelatihan.

12. Apakah pelatihannya militer karena saya benci yang seperti itu

Saya tidak bisa menilai karena belum menjalani tapi dari kacamata saya berdasar cerita teman-teman yang sudah menjalani pelatihan, ini bagian penting yang akan mengubah cara anda memandang hidup. Bagi saya, jangankan pelatihan yang cuma seminggu, apapun tidak masalah akan saya tempuh kalau dengan itu ada yang menjamin pembiayaan hingga saya menjadi spesialis anak. Jalani saja dan jangan menjudge sebelum anda memang menjalaninya sendiri.

13. Ada ikatan dinas tidak ya. Masa sudah dibayari tapi tidak ada kewajiban apapun?

Pertanyaan ini cukup mengganggu bagi saya. Sejak nama saya muncul di website LPDP, sejak saat itu pula saya mendedikasikan diri untuk negara. Bahkan tanpa ada ikatan dinas pun saya akan kembali ke pedalaman tempat dimana memang membutuhkan saya. Bukan sok idealis tapi ya untuk itulah saya dibayari. LPDP sendiri tidak memiliki ikatan dinas baik 2n atau 2n+1 tapi sesuai dengan aplikasi yang diisi, anda pastinya sudah menulis di mana anda akan kembali mengabdi nantinya.

14. Saya kembali ke RS di kota apa boleh?

Loh jika memang itu tempat anda mengembangkan diri ya tidak masalah. Semua kembali kepada siapa anda sebelum mendaftarkan di program ini. Jadi antar orang bisa sangat berbeda. Kebetulan saja hidup saya memang banyak di Indonesia Timur dan berkaitan dengan anak-anak.

15. Sebenarnya seberapa besar LPDP menanggung pembiayaan PPDS?

Wah pertanyaan jumlah nominal ini bisa jadi pertanyaan pertama yang diajukan sejawat lain. Bahkan mereka yang belum buka website LPDP saja bisa jadi lebih dulu menanyakan ini. Bagi saya, LPDP lebih dari cukup. Yah bagi anda yang sudah pernah menghitung biaya PPDS pastilah tahu angka ratusan juta mungkin masih belum cukup untuk membuat anda bertahan dan keluar sebagai spesialis. LPDP bagi saya suatu rezeki yang lebih dari cukup mengingat penghambat utama saya tidak pernah mendaftarkan diri di PPDS karena memang nominal tabungan saya (juga keluarga) tidak cukup di nominal aman sampai saya lulus.

Terima Kasih Kepada Para Blogger LPDP

Tidak lupa melalui tulisan ini saya ingin berterima kasih kepada semua penulis tips and trick lolos LPDP. Saya banyak belajar dari kisah-kisah heroik mereka. Thanks to Mba Tri, Mas Andika, Mba Fira,LPDP-PK10,Mas Zamzami, Mba Faraas, PPI Belanda,Iyul,Mas Ridwan, Mba Auliya,Mas Fison,Mas Wicaksono, Mas Rezki, dan sungguh masih banyak lagi yang ingin saya sebut. Detailnya bisa digoogling blog tersebut adalah yang paling sering muncul di mesin pencari terkait tips lolos LPDP. Namun izinkan saya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada para admin facebook Beasiswa LPDP 2013. Semua informasi terkait TEKNIS hingga hal detail ada disana. Sungguh bahkan saya malu sendiri kalau sampai melontarkan pertanyaan di FORUM tersebut karena semua jawabannya sudah ada. Yang diperlukan hanyalah WAKTU UNTUK MEMBACA dan TIDAK MALAS membongkar arsip lama percakapan para pendahulu. Terima kasih karena telah membuat saya lebih rajin membaca :) dan sekarang saya menyadari betapa masih banyak yang "malas" di sekitar saya. Jadi jangan salahkan saya jika nanti ada banyak pertanyaan yang tidak dijawab karena semua jawabannya sudah ada di link yang saya bagikan buka-bukaan ini.


Siapkan Diri Anda di Periode 2015

Terakhir sebagai penutup, jalani saja proses tahap demi tahapnya dengan ikhlas. Mendapatkan beasiswa, rekomendasi pakar, dan segala hal tetap harus diiringi doa restu orang tua. Jalan ketika sudah berada dalam PPDS masih akan lebih panjang dari semua seleksi demi seleksi yang pernah dilewati. Kita tidak pernah tahu garis tangan kita seperti apa tapi yang terpenting tetaplah berPOSSITIVE THINKING kepada Sang Pemberi Hidup. Serta tetap semangat memelihara mimpi anda agar dapat terwujud.

Buat yang masih malas membuka link-link terkait, ini jadwal LPDP 2015. Kalau masih malas buka, saya kabari bahwa deadline terdekat adalah 24 Juli 2015 dan 19 Oktober 2015.


Ini Link para awardee LPDP PPDS Angkatan Pertama (ada 14 orang berbentuk pdf), Kedua (ada 20 orang berbentuk pdf), Ketiga (hanya 8 sejawat), Keempat (rekor terbanyak 39 sejawat).

Silakan sebarkan untuk rekan sejawat lain karena beasiswa ini tanpa kuota. Siapapun boleh mendaftar dan bisa lolos. Bahkan makin banyak yang daftar, makin seneng LPDP karena target LPDP adalah memberikan beasiswa bagi sebanyak mungkin anak Indonesia. Jika di tahun 2014 sudah ada 3000 anak bangsa yang dibiayai maka LPDP ingin target ini tembus sampai di angka 10.000 anak bangsa.



Salam Berbagi
Dr.Hafiidhaturrahmah


41 comments:

  1. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai kedokteran indonesia.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetahui lebih jauh mengenai ilmu indonesia.Saya juga mempunyai artikel yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di sini

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Sangat bermanfaat..
    kalau ada informasi yang ingin ditanyakan, mohon advice nya dr avis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau seandainya sudah ppds dan mau ikutan lpdp, masih bisakah?

      Delete
    2. Kalau seandainya sudah ppds dan mau ikutan lpdp, masih bisakah?

      Delete
    3. halo mb dini, maaf saat ini masih belum ada tuk yg sudah PPDS. LPDP sementara baru untuk yang belum PPDS dan masih mau mendaftar. semoga ke depan ada juga yang tuk ongoing ya mb

      Delete
  4. Hafidz...msh ingat ga ama uli. Ini uli dr baiturrahmah...minta pin BB dunks or no hp

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uli apa kabar...masih ingat bgt dong. Silakan ke email saya uli avisdokter@gmail.com

      Delete
  5. dr Avis,... jangan lupa,... bilangin kalau mau masuk anak beli buku2nya di MKas Coco hu8a hua hua,.............

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah terhormat sekali kedatangan mas Coco disini. BAGI REKAN2 yg pengen masuk ato daftar PPDS Anak maka bisa silakan hub Mas Coco yang punya semua buku yang dibutuhkan tuk belajar persiapan ujian. Dulu saya jauh2 dari Papua khusus ke Yogya ketemu mas Coco di perpus demi mencari buku2 itu. Maturnuwun ya mas Coco

      Delete
    2. waaahh... mas Coco, bisa minta nomor mas Coco yang bisa dihubungi ?

      Delete
  6. Dok, maaf sepertinya ada foto di atas yg kurang patut karena (tanpa sengaja?) memperlihatkan alat kelamin pasien. Mohon maaf kalau kurang berkenan, tapi sepertinya lbh baik diganti dgn yg lain.

    ReplyDelete
  7. Bagaimana utk yg sudah s2 bang,bila berminat mengambil lpdp spesialis? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya lpdp juga. tuk yang S2 mau daftar ppds bisa tapi yang digunakan tuk daftar adalah titel dokternya dan sudah harus ada surat dokter KKI.

      Delete
    2. Halo, apa benar dokter yg sudah punya S2 masih bisa mendaftar lpdp spesialis?

      Delete
  8. apakah bisa utk spesialis jantung dok? Karena di daftar spesialis yang mendapat beasiswa tidak terdapat spesialis jantung, namun tertulis dimungkinkan spesialis lainnya yang terdapat dalam daftar LPDP. Makasih dok

    ReplyDelete
    Replies
    1. silakan saat ini sudah bisa tuk semua jurusan :)

      Delete
  9. Maaf dok bila ingin direview essaynya oleh dokter bisa dikirimkan kmana ya? Matur nuwun.

    ReplyDelete
  10. ih...
    merinding bacanya sama liat foto2nya mbak avis :)
    *menginspirasi nih

    btw, dulu saya pernah (sempat) cita2 jadi dokter, tapi berhubung takut disuntik n ga bisa nelen obat, jadi batal deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. apa kabar nih rul. tulisan2 mu juga menginspirasi. smoga ntr bisa hang out bareng kompasiana lagi yak. maklum nglanjutin ppds jadi rehat sejenak di K

      Delete
  11. Keren. Artikel ini sangat menarik dan menginspirasi seseorang
    ST3 Telkom

    ReplyDelete
  12. They should take the picture down with the girl exposing her private part its all over the internet now. Way to go good job! They are too busy posing selfies.. Pretty much u did not ask for her permission to be in the picture.

    ReplyDelete
  13. Dear dr.Avis,

    saya mau memeinta saran, saya berminat mencoba ppds anak di tahun 2018. kira2 saya sebaiknya mengambil lpdp yg batch berapa agar bisa mencakup dua periode penerimaan ppds di tahun 2018 (seandainya periode jan 2018 belum diterima bisa mencoba untuk yg periode juli 2018)? saya agak bingung mennetukan timeline lpdp dan ppds. mohon bantuan dok, terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. silakan coba LPDP secepat yang anda bisa lakukan karena sekali coba belum tentu lolos sampai tahap akhir. setelahnya baru mencoba ppds.

      Delete
  14. tulisan yang sangat menarik, dokter Avis,terima kasih telah menginspirasi..
    dok, saya ingin bertanya, di beasiswa dokter spesialis lpdp ada poin menulis rencana studi dan proposal di bidang dokter spesialis yang akan diambil. rencana studi dan proposal ini formatnya seperti apa ya, dok ? terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. rencana studi isinya hal2 yang akan dipelajari, mata kuliah, dll selama di ppds nanti apa saja.

      Delete
  15. Butuh IELTS tinggi untuk keperluan akademik, professional & imigrasi?
    Kami menyediakan program kilat, yaitu GARANSI IELTS 7.5 dalam 4 bulan. Berpengalaman lebih dari 14 tahun, satusatunya di Indonesia yang memiliki program GARANSI IELTS 8.0 & score internasional dari 4000 alumni kami merupakan yang paling spektakuler di Indonesia. 08787 8787 190

    ReplyDelete
  16. Halo, Saya Ronald, sementara mengambil spesialisasi di UK. Saya banyak melihat mereka dari Indonesia mengambil beasiswa LPDP akademik ke UK. Bisa dipikirkan sembari mengambil s2-s3 kemudian mengikuti ujian persamaannya dan melanjutkan pendidikan di sini. Saya punya kenalan dokter dari Thailand yang setelah selesai PhD neurology di london dia ambil ujian persamaan dan lanjut spesialis di UK. bagi yang butuh informasi lanjut bisa hubungi saya di link berikut www.dokteringgris.com
    terima kasih

    Salam
    Ronald

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih infonya
      silakan saja, ,berbagai kesempatan ppds di dalam maupun luar negeri terbuka luas. semuanya kembali pada interest personal mau mengejar yg mana

      Delete
  17. khusus PNS ya mas Bro? kalau saya dr swasta bisa gak ikutan LPDP?

    ReplyDelete
    Replies
    1. silakan dibaca lagi detailnya ya dr.aryo
      lpdp bebas tuk siapa saja
      saya bukan pns dan bisa dapat

      Delete
  18. Assalamu'alaikum dokter, salam kenal. saya dr. rezki. skrng lg mencoba apply LPDP. saya mengalami ksulitan utk rencana studi dok. mngenai silabus perkuliahan PPDS anak UGM. mungkin dokter bs membantu dok? terima kasih byk dokter

    ReplyDelete
  19. Terima kasih dok atas sharingnya, sangat berguna sekali.

    Dok saya berencana ambil LPDP utk spesialis, saya berminat utk ppds anak. salah satu essay rencana studinya diminta melampirkan silabus ppds anak ugm, saya coba cari di web kelihatannya tidak ada dok.

    apa dokter bisa sharing tentang jumlah sks di ppds anak? kemudian mata kuliahnya ada apa saja? karena saya hanya tau stase-stasenya seperti endokrin, hematoonko, pedsos dll namun tidak paham bagaimana silabus atau pengaturan perkuliahannya. terima kasih dok mohon pencerahanya

    ReplyDelete
  20. Saya tertarik dengan tulisan anda.
    Silahkan kunjungin web kami http://www.language.gunadarma.ac.id/html/ibt/ kami menyediakan Tes untuk mengetahui kemampuan berbahasa Inggris seseorang

    ReplyDelete
  21. Assalamualaikum dokter.. Yg mau saya tanyakan apa nanti bl sdh lolos lpdp, setelah spesialis harus mengabdi di kuar pulau atau sesuai penempatan? Terimakasih

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...