Tuesday, September 22, 2020

Jangan Panik jika Anak Kejang Demam

 


“Dok...anak saya kejang” seorang ibu tergopoh-gopoh membawa anaknya umur dua tahun paska kejang di rumah. Tampak ada bekas hitam kopi di bibirnya dan kekuningan di dahinya. Saat diukur suhu tubuhnya 38 derajat celcius.

 

Pernahkah anak anda kejang atau step saat demam tinggi? Tentunya sebagai orang tua anda akan panik dan segera mendekap anak anda, berharap kejang akan berhenti. Kejang selalu menjadi momok menakutkan bagi orang tua apalagi jika itu pertama kalinya melihat anak kejang. Berbagai mitos seperti diberi kopi maupun dibalur beraneka rupa herbal dipercaya dapat mengurangi kejang, padahal tidak benar. Kejang demam pun sering disalahartikan sebagai epilepsi padahal bukan. 


Apa itu kejang demam

Kejang demam merupakan kejang yang murni karena demam di atas >38 derajat Celcius dan bukan karena infeksi otak. Kejang demam sering dijumpai dan terjadi pada 2-5% anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun.  Puncaknya terjadi pada usia 18 bulan dan menurun kejadiannya pada anak di atas 3 tahun. Namun jika sebelumnya ada kejang tanpa demam maka kondisi sekarang tidak dapat dikategorikan sebagai kejang demam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...